TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA
Berikut ini merupakan sedikit informasi mengenai beberapa Tumbuhan Langka di Indonesia Beserta Penjelasannya.
Sebenarnya ada banyak tumbuhan di indonesia yang menjadi makin langka
untuk ditemukan pada saat sekarang ini. Akan tetapi karena sulitnya
pendataan, hanya beberapa saja yang mampu tercatat untuk kita ketahui
keberadaannya. Beberapa tumbuhan itu adalah sebagai berikut:
1. Tanaman Bayur
Bayur - Tumbuhan Langka di Indonesia Beserta Penjelasannya
Bayur adalah tumbuhan langka penghuni
hutan dataran rendah, dan kemudian juga hutan-hutan sekunder, di bawah
1.000 m dpl. Tidak jarang pula dijumpai di hutan-hutan tepi sungai dan
hutan pantai. Biji-bijinya memencar dengan bantuan angin. Tumbuh dengan
sendirinya di kebun-kebun wanatani yang berdekatan, bayur biasanya
dibiarkan hidup hingga besar untuk dipanen kayunya yang berharga.
Meski
umum ditemukan pada tanah lembap yang tidak tergenang air, bayur juga
tumbuh baik pada tanah-tanah kering di dalam hutan gugur daun tropika di
atas tanah liat, tanah pasir atau tanah liat berpasir. Iklim yang
disukainya adalah basah hingga kemarau agak kering, dengan tipe curah
hujan A-C.
2. Kantung Semar
Kantung semar (Nephentes)
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman
lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung
daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu
alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya
serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu
kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah
kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder,
tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur
menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong
atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau
lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa
spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang
dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas
tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi
serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya
tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset,
memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset
tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki
kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman
terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran
kantong bawah dan kantong atas.
Manfaat Kantong Semar pun ternyata sangat beragam. Selain sebagai
tanaman hias, tanaman ini juga memiliki fungsi yang tidak kalah penting.
Di antaranya adalah sebagai indikator iklim. Jika pada suatu kawasan
atau areal ditumbuhi oleh Nepenthes gymnamphora, berarti kawasan
tersebut tingkat curah hujannya cukup tinggi, kelembaban di atas 75 %,
tanahnya pun miskin unsur hara.
Tumbuhan Obat Tanaman ini dapat pula menjadi tumbuhan obat. Cairan dari
kantong yang masih tertutup, digunakan sebagai obat batuk. Air rebusan
akar dan cairan dalam kantong yang masih tertutup dipakai juga sebagai
obat sakit perut, mencegah ngompol, luka bakar dan mengobati sakit mata.
Selain itu, Nepenthes juga menjadi sumber air minum bagi petualang
ataupun pendaki gunung yang kehausan.
Kantong semar jenis N. gymnamphora merupakan sumber air yang layak minum
karena pH-nya netral (6-7) dengan keadaan kantong yang masih tertutup,
karena kantong yang terbuka sudah terkontaminasi jasad serangga yang
masuk ke dalam, pH-nya 3 dan rasanya masam.
Ada juga masyarakat yang menggunakannya sebagai pengganti tali. Batang
dari Kantong Semar ini bisa digunakan sebagai pengganti tali untuk
pengikat barang.
Dengan keunikan dan keindahannya, tak salah banyak orang yang ingin
memeliharanya. Namun, kebanyakan yang diperjualbelikan khususnya di
daerah asalnya Sumatera, masih merupakan Nepenthes yang diambil langsung
dari alam, bukan dari hasil penangkaran atau budidaya.
Hal tersebut sangatlah memprihatinkan mengingat habitat asli mereka
terancam oleh kebakaran, pembalakan, pembukaan lahan, dan konversi
lahan.
Eksploitasi Nepenthes dari alam untuk kepentingan ekonomi semata serta
degradasi hutan yang mengancam habitat alami dari Nepenthes, memperburuk
keberadaannya di alam. Kantong Semar termasuk tumbuhan yang langka dan
mendekati kepunahan. Bahkan LIPI mengumumkan, beberapa spesies tanaman
ini sebagai tanaman paling langka di Indonesia.
Karenanya dilindungi berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya. Juga peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Covention of International Trade in Endangered Species (CITES)
mengategorikannya dalam Appendix-1 (2 spesies) dan Appendix-2. Itu
berarti segala bentuk kegiatan perdagangan sangat dibatasi. (berbagifun)
Tanaman Kantung Semar
3. Tanaman Cobra
Tanaman Cobra
4. Bunga anggrek hitam
Anggrek hitam coelogyne pandurata
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah
spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam
adalah maskot flora propinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli
anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin
menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di
cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah
yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.
Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum)
berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu.
Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan
biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni.
Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk
bulb membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap
bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip
seperti daun pada tunas kelapa muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar