Minggu, 13 Oktober 2013

Kekurangan Air Minum

Kurang Konsumsi Air Minum Picu Penyakit Ginja

Jika Anda mempunyai kebiasaan enggan minum banyak karena takut harus buang air kecil, kebiasaan itu harus diakhiri. Sebab jika tidak, maka Anda akan terserang dehidrasi berat yang memiliki efek jangka panjang terhadap kondisi kesehatan manusia.
Misalnya konstipasi atau muncul batu pada saluran kemih hingga munculnya infeksi saluran kemih, yang disebabkan adanya penurunan volume dan aliran urine, dan frekuensi berkemih yang kurang serta gangguan fungsi ginjal.
"Tidak berlebihan jika dalam gizi seimbang, air merupakan zat gizi esensial untuk hidup sehat dan aktif sehingga air merupakan komponen utama. Air yang dalam seharinya dibutuhkan lebih dari 2 liter diperlukan tubuh mengatur proses kehidupan," ungkap Prof.Ir.H.Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia.
Dikatakannya, air merupakan zat gizi yang memiliki banyak peranan penting bagi tubuh manusia. Air berfungsi sebagai zat pembangun, sebagai pelarut, sebagai pengangkut zat gizi dan zat buangan, pengatur suhu tubuh, sebagai pelumas dan penahan guncangan.
"Oleh karena itu, agar tubuh dapat berfungsi secara optimal, dibutuhkan hidrasi yang baik. Sebaliknya kekurangan asupan air ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi, dimana jumlah cairan yang dikeluarkan lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Dehidrasi dapat mengganggu semua proses metabolisme tubuh," katanya.
Penelitian membuktikan bahwa kekurangan air tubuh sekitar 1 persen berat badan atau setara 2 gelas bagi remaja dan orang dewasa menimbulkan gangguan mood, bibir kering, sakit kepala, dan suhu tubuh meningkat. Pada kondisi lebih lanjut, dehidrasi dapat menurunkan konsentrasi berpikir, menurunkan stamina dan gangguan kesehatan lainnya.
Ditambahkannya, memilih air yang berkualitas guna menjaga keseimbangan air dalam tubuh merupakan hal yang penting karena berdasarkan penelitian TRIP, lama air berada di dalam tubuh berkisar antara 10-50 hari. Hal tersebut tergantung berapa jumlah air yang dikonsumsi. Sebagai contoh, 2 liter air yang dikonsumsi setiap hari akan bertahan di dalam tubuh selama 10 hari yang kemudian akan dikeluarkan melalui urine, keringat, uap pernafasan dan tinja.
"Selain itu, ketika mengonsumsi 2 liter air, maka 99 persen dari total air di dalam tubuh akan terganti untuk 50 hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kualitas air yang dikonsumsi," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar