Lalat Merupakan Vektor Penyakit dan jenis-jenisnya
Lalat Sebagai Vektor Penyakit dan jenis-jenisnya.
LALAT adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha
ordo Diptera . Secara morfologi lalat dibedakan dari nyamuk (subordo
Nematocera) berdasarkan ukuran antenanya ; lalat memiliki antena
pendek dan memiliki mata majemuk.Karena itu lalat sangat mengandalkan
penglihatan untuk bertahan hidup. Mata majemuk lalat terdiri atas
ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan.Lalat juga memiliki sepasang
sayap untuk dapat terbang dan juga sepasang sayap kecil sebagai penyeimbang.
Siklus hidup
lalat dimulai dari telur.Telur-telur lalat itu perlu waktu 1 (satu) hari untuk
menetasnya larva dan diperlukan waktu 3 –5 hari untuk berubah dari larva
menjadi pupa atau kepompong dan pada hari ke 7 (tujuh) pupa tersebut
berubah bentuk menjadi lalat dewasa.Lalat dewasa dapat hidup kurang
lebih selama 21 hari.Tapi pada kondisi yang sejuk umur lalat dapat mencapai 3
bulan.
Lalat ini
sebenarnya tidaklah mengganggu jika jumlahnya tidak banyak.Namun kita sering
kali melihat lalat berkerumun disekitar tempat tinggal kita, bisa diluar
ataupun didalam rumah.Jika jumlahnya banyak tentu akan sangat menggangu
pemandangan juga dari segi kebersihan juga kesehatan. Karena memang mereka
(lalat-red) hidup diantara lingkungan manusia.Sadar atau tidak lalat adalah
ancaman bagi kesehatan manusia. Penting bagi kita untuk memahami tentang lalat
ini agar kita dapat mencegah atau mengontrol perkembangbiakannya.
Tempat
berkembangbiak (breeding site) dari lalat adalah tempat-tempat yang kotor
seperti kotoran manusia/hewan dan sampah dari sisa makanan, sisa daging, sisa
ikan ataupun sisa sayuran yang membusuk juga bangkai. Ini disebabkan adanya
proses fermentasi menarik perhatian lalat.Namun lalat juga hewan yang
menyukai makanan manis.
Lalu
bagaimana cara untuk mengatasi masalah lalat yang kerap menyambangi rumah
kita tanpa permisi itu.
- Berbagai semprotan anti serangga berbahan kimia, seringkali dipilih sebagai cara mudah dan cepat membunuh/mengusir serangga. Cara jitu ini juga meninggalkan racun buat tubuh manusia. Jika salah dalam penggunaan, kita bisa keracunan.Pemberantasan lalat dengan insektisida harus dilakukan hanya untuk periode yang singkat apabila sangat diperlukan karena menjadi resiten yang cepat.Aplikasi yang efektif dari insektisida dapat secara sementara memberantas lalat dengan cepat, yang aman diperlukan pada KLB kolera , desentri atau trachoma.Penggunaan pestisida ini dapat dilakukan melalui cara umpan (baits), penyemprotan dengan efek residu (residual spraying) dan pengasapan (space spaying).
- Cara pertama memang bersifat membunuh lalat dewasa secara fisik namun ada cara yang lebih ramah lingkungan.Namun digunakan sebagi pencegahan tidak dalam kepadatan lalat yang luar biasa tinggi.Cara ini hanya cocok untuk digunakan pada skala kecil seperti dirumah sakit, kantor, hotel, supermarket dan pertokoan lainnya yang menjual daging, sayuran, serta buah-buahan .
- Cengkeh
Wangi cengkeh ternyata cukup efektif mengusir lalat.
Ada dua cara memanfaatkan wewangian rempah yang satu ini. Pertama, cara yang paling
sederhana. Rendam cengkeh secukupnya, pada semangkuk air. Kemudian letakkan
rendaman cengkeh tadi pada tempat yang banyak dihinggapi lalat.
Untuk mendapatkan wangi yang lebih tajam, padukan
wangi cengkeh dengan apel. Caranya, siapkan satu buah apel yang sudah matang.
Penuhi seluruh permukaan apel dengan cengkeh, dengan cara menusukkan
bunga-bunga cengkeh ke permukaan kulit apel. Letakkan apel yang sudah terutup
cengkeh ini di atas meja. Lalat pun enggan mendekat.
- Daun Pandan
Wangi pandan, ternyata juga bisa dicoba untuk mengusir
lalat. Caranya cukup mudah. Cukup siapkan beberapa helai daun pandan, kemudian
iris halus. Letakkan irisan daun pandan tadi pada sebuah mangkuk atau piring.
Terakhir, tempatkan piring atau mangkuk tadi di tempat yang banyak dihinggapi
lalat.
- Lavender
Lavender merupakan salah satu tanaman, yang wanginya
tidak disukai serangga. Anda bisa menempatkan beberapa tangkai bunga lavender
di dalam rumah, untuk mengusir lalat. Selain mengusir lalat, bunga-bunga
lavender ini juga mempercantik tampilan ruangan.
- Perangkap Lalat (Fly Trap)
Lalat dalam jumlah yang
besar/padat dapat ditangkap dengan alat ini.
Tempat yang menarik lalat untuk berkembang biak dan mencari
makan adalah kontainer yang gelap Bila lalat mencoba
makan terbang maka/mereka akan tertangkap
dalam perangkap dalam perangkap yangdiletakkan
dimulut kontainer yang terbuka itu
- Pemasangan kasa kawat/plastik pada pintu dan jendela serta lubang angin/ventilasi.
- Membuat pintu dua lapis
Daun pintu pertama kearah
luar dan lapisan kedua merupakan pintu kasa yang dapat
membuka dan menutup sendiri.
- Cara ketiga ini bersifat mencegah atau memutus siklus perkembang biakan Lalat dewasa yaitu dengan menghilangkan atau meminimalkan tempat lalat dewasa untuk menetaskan telurnya.Tempat yang disenangi adalah tempat yang basah seperti sampah basah, kotoran binatang, tumbuh-tumbuhan busuk, kotoran yang menumpuk secara kumulatif (dikandang).Karena itu tempat sampah haruslah menjadi perhatian utama.Usahakan tempat sampah dalam keadaan kering,membuang sampah yang bersifat basah dengan bau yang khas sangat digemari lalat karena itu masukkan dalam kantong plastik dan di ikat rapat.Menjaga kebersihan kandang hewan peliharaan juga harus diperhatikan karena pada kotoran hewan yang lembab dan masih baru mudah berkembang biak (normal nya lebih kurang satu minggu)
Terdapat
beberapa jenis lalat. jenis-jenis lalat ini berbeda dari ciri fisik, pola
hidup, maupun kebiasaaan serta penyakit yang ditularkan.
Jenis-jenis
lalat yang sudah diklasifikasikan adalah sebagai berikut:
Lalat rumah
(Musca domestica)
Ini jenis
lalat yang paling banyak terdapat diantara jenis-jenis lalat rumah. Karena
fungsinya sebagai vektor tranmisi mekanis dari berbagai bibit penyakit disertai
jumlahnya yang banyak dan hubungannya yang erat dengan lingkungan hidup
manusia, maka jenis lalat Musca domestica ini merupakan jenis lalat yang
terpenting ditinjau dari sudut kesehatan manusia.
Dalam waktu
4-20 hari setelah muncul dari stadium larva, lalat betina sudah bisa mulai
bertelur. Telur-telur putih, berbentuk oval dengan ukuran panjang ± 1 mm.
Setiap kali bertelur diletakkan 75-150 telur. Seekor lalat biasanya diletakkan
dalam retak-retak dari medium pembiakan pada bagian-bagian yang tidak terkena
sinar matahari. Pada suhu panas telur-telur ini menetas dalam waktu 12-24 jam
dan larva-larva yang muncul masuk lebih jauh ke dalam medium sambil memakannya.
Setelah 3-24
hari, biasanya 4-7 hari, larva-larva itu berubah menjadi pupa. Larva - larva
akan mati pada suhu yang terlalu panas. Suhu yang disukai ± 30-35°C, tetapi
pada waktu akan menjadi pupa mereka mencari tempat-tempat yang lebih dingin dan
lebih kering.
Pupa
berbentuk lonjong ± 7 mm panjang, dan berwarna merah coklat tua. Biasanya pupa
terdapat pada pinggir medium yang kering atau didalam tanah. Stadium pupa
berlangsung 4-5 hari, bisa juga 3 hari pada suhu 35°C atau beberapa minggu pada
suhu rendah.
Lalat dewasa
keluar dari pupa, kalau perlu menembus keluar dari tanah, kemudian jalan-jalan
sampai sayap-sayapnya berkembang, mengering dan mengeras. Ini terjadi dalam
waktu 1 jam pada suhu panas sampai 15 jam untuk ia bisa terbang. Lalat dewasa
bisa kawin setiap saat setelah ia bisa terbang dan bertelur dalam waktu 4-20
hari setelah keluar dari pupa. Jangka waktu minimum untuk satu siklus hidup
lengkap 8 hari pada kondisi yang menguntungkan.
Lalat dewasa
hidup 2-4 minggu pada musim panas dan lebih lama pada musim dingin, mereka
paling aktif pada suhu 32,5°C dan akan mati pada suhu 45°C. Mereka melampaui
musim dingin (over wintering) sebagai lalat dewasa, dan berkembang biak di
tempat-tempat yang relatif terlindung seperti kandang ternak dan gudang-gudang
(Santi, 2001).
Lalat kecil
(Fannia canicularis)
Lalat rumah
kecil ini menyerupai lalat rumah biasa, tetapi ukuran mereka jauh lebih kecil.
Mereka membiak di kotoran manusia dan hewan dan juga dibagian- bagian tumbuhan
yang membusuk, misalnya di tumpukan rumput yang membusuk.
Lalat
kandang (Stomaxys calaitrans)
Mereka
menyerupai lalat rumah biasa, tetapi mereka mempunyai kebiasaan untuk
menggigit. Tempat pembiakan hanya di tumbuhan-tumbuhan yang membusuk. Siklus
hidupnya 21-25 hari. Jenis lalat ini tidak penting untuk tranmisi penyakit
manusia tetapi mereka bisa memindahkan penyakit-penyakit pada binatang.
Lalat hijau
(Lucilia sertica)
Jenis-jenis
ini meletakkan telur-telur mereka pada daging. Jenis-jenis lalat ini lebih
jarang masuk dalam rumah-rumah dan restoran-restoran daripada lalat rumah
biasa, karena itu mereka dianggap tidak terlalu penting sebagai vektor penyakit
manusia.
Lalat daging
(Sarcophaga)
Jenis-jenis
lalat ini termasuk dalam genus Sarcophaga, artinya pemakan daging. Ukuran
mereka besar dan terdapat bintik meraka pada ujung badan mereka.
Larva dari
banyak jenis-jenis lalat ini hidup dalam daging, tetapi pembiakan bisa juga
terjadi dalam kotoran binatang. Beberapa jenis tidak bertelur tetapi
mengeluarkan larva. Mereka jarang masuk dalam rumah-rumah dan restoran-restoran
dan karena itu mereka tidak penting sebagai vektor mekanis penyakit manusia.
Tetapi mereka bisa menyebabkan myasis pada manusia.
POLA HIDUP LALAT
Lalat
memiliki pola hidup yang dapat dipelajari. Mempelajari pola hidup lalat sangat
penting untuk menghindari penyabaran lalat yang tidak terkendali yang dapat
disebabkan oleh lalat. Lalat dapat menyerbarkan berbagai jenis penyakit yang
sangat merugikan bagi manusia.
Adapun pola
hidup lalat adalah sebagai berikut (Depkes RI, 1992):
Tempat
Perindukan
Tempat yang
disenangi lalat adalah tempat basah, benda-benda organik, tinja, sampah basah,
kotoran binatang, tumbuh-tumbuhan busuk. Kotoran yang menumpuk secara kumulatif
sangat disenangi oleh larva lalat, sedangkan yang tercecer yang dipakai sebagai
tempat berkembang biak lalat.
Jarak
Terbang
Jarak
terbang lalat sangat tergantung pada adanya makanan yang tersedia. Jarak
terbang efektif adalah 450-900 meter. Lalat tidak kuat terbang menantang arah
angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang mencapai 1 km.
Kebiasaan
Makan
Lalat dewasa
sangat aktif sepanjang hari, dari makanan yang satu ke makanan yang lain. Lalat
sangat tertarik pada makanan yang dimakan oleh manusia sehari-hari, seperti
gula, susu dan makanan lainnya, kotoran manusia serta darah. Sehubungan dengan
bentuk mulutnya, lalat hanya makan dalam bentuk cair atau makan yang basah,
sedangkan makanan yang kering dibasahi oleh ludahnya terlebih dahulu lalu
dihisap.
Tempat
Istirahat
Pada siang
hari bila lalat tidak makan, mereka akan beristirahat pada lantai, dinding,
langit-langit, jemuran pakaian, rumput-rumput, kawat listrik, serta lalat
menyukai tempat-tempat tepi yang tajam dan permukaannya vertikal. Biasanya
tempat istirahatnya terletak berdekatan dengan tempat makanannya atau tempat
berbiaknya dan biasanya terlindung dari angin. Tempat istirahat tersebut
biasanya tidak lebih dari 4,5 meter dari atas permukaan tanah.
Lama Hidup
Lama
kehidupan lalat sangat tergantung pada makanan, air dan temperature. Pada musim
panas berkisar antara 2-4 minggu, sedangkan pada musim dingin bisa mencapai 70
hari.
Temperatur
Lalat mulai
terbang pada temperatur 15°C dan aktivitas optimumnya pada temperatur 21°C.
Pada temperatur dibawah 7,5°C tidak aktif dan di atas 45°C terjadi kematian
pada lalat.
Kelembaban
Kelembaban
erat hubungannya dengan temperatur setempat. Dimana kelembaban ini berbanding
terbalik dengan temperatur. Jumlah lalat pada musim hujan lebih banyak daripada
musim panas. Lalat sangat sensitif terhadap angin kencang, sehingga kurang
aktif untuk keluar mencari makan pada waktu kecepatan angin yang tinggi.
Cahaya
Lalat
merupakan serangga yang bersifat fototropik (menyukai cahaya). Pada malam hari
tidak aktif, namun bisa aktif dengan sinar buatan. Efek sinar pada lalat
tergantung sepenuhnya pada temperatur dan kelembaban.
SIKLUS HIDUP LALAT
Untuk
mengatasi perkembangan lalat, maka kit perlu mengetahui siklus hidup lalat.
Siklus hidup lalat mengalami metamorfosis sempurna, dengan stadium telur, larva
atau tempayak, pupa atau kepompong dan lalat dewasa. Perkembangan lalat
memerlukan waktu antara 7-22 hari, tergantung dari suhu dan makanan yang
tersedia. Lalat betina telah dapat menghasilkan telur pada usia 4-8 hari,
dengan jumlah telur sebanyak 75-150 butir dalam sekali bertelur. Semasa
hidupnya seekor lalat bertelur 5-6 kali.
Berikut
masing-masing stadium dalam perkembangannya lalat (Wijayantono, 1992):
Stadium
Pertama (Stadium Telur)
Stadium ini
berlangsung selama 12-24 jam. Bentuk telur lalat adalah oval panjang dan
berwarna putih, besar telur 0,8-2 mm. Telur dapat dihasilkan oleh lalat betina
sebanyak 150-200 butir. Lamanya stadium ini dapat dipengaruhi oleh faktor panas
dan kelembaban, tempat bertelur dimana semakin panas semakin cepat menetas dan
berlaku sebaliknya. Telur diletakkan pada bahan-bahan organik yang lembab seperti
sampah, kotoran binatang, kotoran manusia atau bahan-bahan lain yang berasal
dari binatang dan tumbuhan yang membusuk.
Stadium
Kedua (Stadium Larva atau Tempayak)
Stadium ini terdiri dari 3 tingkatan yaitu:
- Tingkat I --- Telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran panjang 2 mm, berwarna putih, tidak bermata dan berkaki, sangat aktif dan ganas terhadap makanan, setelah 1-4 hari melepas kulit dan keluar menjadi instar II.
- Tingkat II --- Ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah beberapa hari maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III dan banyak bergerak.
- Tingkat III --- Larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini memerlukan waktu 3-9 hari, larva tidak banyak bergerak, larva berpindah ke tempat yang kering dan sejuk untuk berubah menjadi kepompong.
Stadium
Ketiga (Stadium Pupa atau Kepompong)
Pada stadium
ini jaringan tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa, stadium ini
berlangsung 3-9 hari atau tergantung suhu setempat yang disenangi lebih kurang
35°C. Pupa ini berwarna coklat hitam dan berbentuk lonjong. Pada stadium ini
tubuh larva telah menjadi dewasa, kurang bergerak (tak bergerak sama sekali).
Setelah stadium ini selesai maka melalui celah lingkaran pada bagian anterior
akan keluar lalat muda.
Stadium
Keempat (Stadium Lalat Dewasa)
Stadium ini
adalah stadium terakhir yang sudah berwujud serangga yaitu lalat. Untuk menjadi
lalat dewasa yang matang dan siap untuk melakukan perkawinan memerlukan waktu
kurang lebih dari 15 jam. Umur lalat dewasa dapat mencapai 2-4 minggu. Perlu
kita ketahui faktor suhu setempat, kelembaban udara dan makanan yang tersedia
berpengaruh terhadap pertumbuhan lalat baik dari telur hingga menjadi lalat
dewasa.Sumber: http://erickhlagi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar